Jual Bawang Goreng Probolinggo. -Sebuah inovasi budidaya tanaman bawang merah terus dikembangkan oleh
petani di Desa Bulujaran Lor, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten
Probolinggo, Jawa Timur.
Budidaya tanaman bawang merah ini menggunakan sistem MPHP (Mulsa Plastik Hitam Perak).
“Sebelumnya, sistem ini sudah lazim diterapkan untuk tanaman lombok
merah besar. Tetapi kami mencoba mencoba aplikasikan ke tanaman bawang
merah. Ternyata banyak efisiensi yang kami peroleh dengan sistem MPHP
ini,” kata Mulyadi, salah satu petani yang sedang mengembangkan sistem
ini kepada TribunJatim.com .
Menurut
Mulyadi, ada beberapa efisiensi yang bisa didapatkan petani dengan
sistem MPHP ini mulai dari penyiraman, pupuk dan pemeliharaan atau
penyiangan. Untuk penyiangan ada efisiensi 75%. Misalnya satu kali
periode tanaman disiangi 10 kali, ini hanya dua kali saja.
“Pemakaian pupuk hemat 30% karena sudah tidak ada penguapan.
Sementara penyiraman bisa hemat 40%, cukup 2 kali selama 4 hari. Suhu
tanah stabil antara siang dan pagi hari, sehingga berdampak pada tidak
berkembangnya penyakit,” jelasnya kepada TribunJatim.com .
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari sangat mendukung dengan inovasi ini.
Ia menyampaikan bahwa inovasi tanaman bawang merah sistem MPHP ini
merupakan hasil diskusi petani Mulyadi dengan salah satu PPL yang ada di
wilayah Kecamatan Tegalsiwalan.
“Bawang merah itu hamanya luar biasa, dengan sistem MPHP ini tingkat
kelembabannya terjadi sehingga hama tidak bisa berkembang dengan baik.
Dengan sistem ini biaya berkurang, namun produksi meningkat,” katanya.
Menurut Hasyim, tanah budidaya tanaman bawang merah sistem MPHP ini
tidak begitu becek. Perbedaan suhu tanah tidak fluktuatif sehingga
membuat pertumbuhan tanaman lebih baik. Disamping itu, penyakit yang
menyerang daun juga berkurang.
“Untuk menerapkan sistem MPHP ini sangat mudah sekali. Tanah diolah
dulu seperti biasa berbentuk bedengan. Setelah itu ditutup plastik yang
dibawahnya hitam dan atasnya perak. Selanjutnya ditambah kaleng bekas
dan diberi arang agar panas. Kaleng ini kemudian digunakan untuk membuat
lubang tempat tanaman bawang merah,” jelasnya.
Hasyim menambahkan, hasil produktivitas dari inovasi ini betul-betul
sangat signifikan. Dari sisi usaha tani ada peningkatan yang lebih
besar.
"Kami akan lebih mensosialisasikan kepada masyarakat yang ada tanaman
bawang merah. Jika nanti panen kedua bagus, maka akan kami kembangkan
kepada petani lain di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya.
Artikel terkait:
- Harga bawang goreng 2019