27 Sep 2009

Yang Tak Pernah Rela

Segala puji bagi Mu ya robbil ‘alamin.terima kasih tuhan engkau telah mempertemukan kami,walau hanya dalam mimpi.

Tadi malam aku bermimpi bertemu dengannya,dengan orang yang akan memberikan rasa rindu padaku akan kehadirannya untuk selamanya. Sudah dua kali ini aku bermimpi bertemu dengannya sejak ia pergi meningalkanku beberapa minggu yang lalu. Dalam mimpi itu, ia tampak sehat, kembali muda dan sangat cantik.. aku tahu bahwa aku akan kehilangan dia, kemudian aku berkata sesuatu padanya namun ia hanya diam. Dalam diamnya ia meng isyaratkan sesuatu seolah menjawab :” menangislah anakku.. “ dan aku menangis sambil memeluknya. Aku peluk tubuhnya erat erat karena aku tak rela akan kehilangan dia. Dan takkan pernah rela. Bahkan aku menangis walau aku sudah terbangun dari tidurku

Aku tahu dan aku sadar bahwa ini adalah takdir, garis hidup yang harus aku jalani. Aku tahu bahwa segala sesuatu berasal dari-Nya dan akan kembali pada-Nya. Tapi sebagai manusia biasa tetaplah aku tidak rela. Seandainya Tuhan mau berdemokrasi denganku dalam aku berpikir,bertindak dan berpendapat tanpa ada konsekuensi dosa maka aku bilang ini sangatlah tidak adil buatku! Tapi karena aku beriman kepada-Nya dan beriman akan Qodho’ dan Qhodar-Nya maka semua aku pasrahkan kepadaNya. Ini adalah rahasia dari Tuhan yang Maha merencanakan.

“pasrah tapi tak rela” itulah kata yang sangat mewakili perasaanku namun membingungkan bila dipikirkan.