Hahaha.. begitulah seharusnya slogan iklan yang mengimbau masyarakat untuk taat membayar pajak itu. iklannya besar-besaran, ternyata boroknya pun tak kalah besar. atau mungkin jauh lebih besar. sungguh memalukan!
tidak hanya penggelapan uang pajak oleh Gayus ( Tambunan ), tapi ada markus juga yang melibatkan petinggi di instansi penegak hukum dalam kasus ini. sepertinya orang-orang pemerintah belakangan ini sangat sibuk ( sibuk karep'e dhewe ), rakyat dibuat bingung.
belum selesai kasus Century, sekarang udah ada ini. mungkin besok, lusa, atau sebentar lagi, bakal ada yang lebih heboh dari keduanya itu. sebuah tontonan yang menarik bagi kita, sekaligus memuakkan! menarik karena kebejatan mereka lambat laun terungkap, memuakkan karena gak ada habisnya. gak kapok-kapok!
ada yang bilang, kalo terungkapnya kasus ini adalah rangkaian dari "sandiwara pengalihan topik Bank Century". orang-orang istana yang gerah oleh pemberitaan media, omongan rakyat, dan ocehan lawan politiknya, berusaha mengalihkan bahasan. pertama dengan pembunuhan para teroris itu, kemudian pake kasus ini.
benar tidaknya, hanya Tuhan yang tahu.
kita sebagai rakyat kecil, baiknya, duduk manis didepan TV, minum teh anget sambil makan gorengan, nonton beritanya sambil tepuk tangan. capek sudah rasanya kita mengutuk mereka. jadi tak ada salahnya kalo sekarang kita kasih applaus pada mereka, caci makinya dihati saja.
rakyat mestinya melupakan lagu-lagu nasional, ganti aja dengan lagunya Armada "mau dibawa kemana". kayaknya itu lebih pantas, dan cukup objektif. mengingat para pemimpin kita seperti itu.
dalam kasus Gayus ini, ada orang yang harus kita dukung penuh. yaitu Susno Duadji. berkat 'nyanyian'nya lah kasus ini terungkap. ya walaupun tidak akan lepas dari komentar miring orang-orang itu. kan ada yang bilang kalo pak Susno 'menyanyi' karena sakit hati setelah didepak dari kabareskrim.
apapun makanannya, minumnya air putih saja.. apapun alasan Susno 'menyanyi', entah benar karena sakit hati, atau memang karena kejujuran, sepenuhnya aku dukung. ironis, habis melapor Susno malah jadi terlapor. dilaporkan oleh jenderal polisi itu dengan tuduhan pencemaran nama baik. waduh..
kasihan polri, buruk dimata masyarakat. ( bukannya sudah dari dulu begitu? )
dalam hal inipun mabes polri terlalu terburu-buru melangkah, jadinya banyak menuai kecaman dari masyarakat. belum apa-apa, Susno sudah dijadikan tersangka atas pencemaran nama baik itu. untung sekarang dibatalkan status tersangkanya.
kemudian, polisi dalam menangkap Gayus di singapore pake acara ngerayu segala. koq gak langsung di-dor aja seperti nangkep teroris, bukankah koruptor tak kalah sadis dari para teroris? kenapa menangkapnya dengan rayuan? takut karena atasannya juga terlibat kasus Gayus? heran!
aku tahu alasannya kenapa pake ngerayu ( versi mereka ) ; yang hukum negaranya beda lah, inilah, itulah.. omong kosong!
inilah penghargaan untuk mereka :
>> Man of The Match ( awal tahun ini ) : Susno Duadji. ( tepuk tangan donk.. :-) )
>> Tukang Koar-koar : Ruhut S. ( 'S'nya pake inisial aja deh.. takut dilaporkan )