24 Mar 2010

Desa Watuwungkuk

Adalah nama sebuah desa, dimana aku dilahirkan. kayaknya hanya ada satu desa saja yang memiliki nama 'watuwungkuk' di dunia, ya desaku itu. karena ketika aku ketikkan keyword itu di mesin pencari, semua hasil pencarian memang kesana semua.

kenapa blog ini beralamatkan nama itu juga? karena kecintaanku pada tanah kelahiranku. aku buat blog ini saat pergi merantau ke negeri orang, mencari sesuap nasi dan seutas senyuman.

aku tidak ingin menjadi orang yang pura-pura lupa, bahwa aku orang desa. yang masih bangga menggunakan bahasa ibu, yakni bahasa madura. walaupun cukup lama tinggal di lingkungan jawa, dan sedikit banyak bisa ngomong jowo- namun ketika bertemu orang yang bisa bahasa madura, bahasa madura masih menjadi pilihan yang pertama. sekalipun di Mall.

di desaku, mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. petani tradisional. tanaman utamanya adalah bawang merah. selain lombok, jagung, padi, dll. semua tanaman kayaknya bisa tumbuh subur disana, karena kondisi alamnya sangat mendukung. ( kecuali tanaman pegunungan )

airnya melimpah ruah, karena banyak sungai-sungai. air sungainya pun abadi, tidak dipengaruhi oleh musim. banyak sumber mata air disana, dan punya air terjun mini. desaku seperti surga, seperti yang difirmankan Tuhan : "Firdaus, yang dibawahnya mengalir sungai-sungai."

itu air sungainya, belum lagi air tanahnya. air tanahnya bisa langsung diminum karena bersihnya. sama sekali tidak tercemar racun industri, karena letaknya memang jauh dari kawasan industri. saking ndesonya..

tapi jangan salah, walaupun ndeso, akses ke kota sangat baik koq. hanya butuh waktu tidak lebih dari 30 menit ke alun-alun. jangan dikira desaku ada di puncak gunung, yang kalo mau kesana harus mendaki lewat jalan setapak. itu tidak benar.

udaranya gimana? airnya saja seperti itu, apalagi udaranya. tak usah dijelaskan. tiap pagi burung-burung masih riang bernyanyi dipohon-pohon. natural sekali alamnya. aku bangga dilahirkan disana dan menjadi orang sana.

lalu, penduduknya? ada perbedaan yang sangat mencolok antar generasi. cara berpikir orang-orang tua sudah sangat berbeda dengan anak-anak mudanya. jauh, bahkan sangat jauh. lalu siapa yang benar, orang tua atau anak mudanya? bagiku : dua-duanya kurang benar!

orang-orang tua terlalu menjaga tradisi dan adat-istiadat nenek moyang ( kayaknya ). kalo itu saja sih masih bagus. tapi ketika ditanya itu untuk apa dan tujuannya apa, jawabnya " gak tahu". jadi mereka melakukan sesuatu ( tradisi ) tanpa tahu maksud dan tujuannya.

beda lagi anak mudanya, yang kayaknya ke-gaulan. sesuatu yang tampak kuno ditinggalkannya, walaupun itu baik. perilaku yang harusnya membuat malu, malah mereka banggakan. dan sepertinya bagi mereka, menonton konser musik di tempat yang jauh masih lebih baik daripada menghadiri pengajian agama disamping rumahnya.

aku tidak menjelaskan tradisinya seperti apa, dan perilaku mereka bagaimana. takut dimusuhi tetangga.

dimana letak desaku ini? disalah satu kota di jawa timur. desa watuwungkuk, kecamatan dringu, kabupaten probolinggo.