bulan ini, aku gak yakin bisa membuat sepuluh tulisan di blog ini. mungkin karena kemarin vakum selama dua minggu, membuat kemampuan melamunku agak melemah. soalnya kalo mau nulis kan harus melamun dulu.
apa aja yang sering dilamunin? ah, macam-macam. mulai dari yang parno sampe masalah agama. entah dari mana sumbernya, agama koq ya bisa dilamunin juga. kalo yang dilamunin anak gadis tetangga sebelah, itu udah biasa. tapi kalo agama, apa yang bisa dilamunin?
mari kita bahas sedikit tentang melamun..
melamun itu artinya Pikiran seperti melayang ke mana-mana, tak tertuju pada lingkungan di sekitarnya saat itu, lamanya pun bervariasi.
lalu, apa bedanya melamun dengan berpikir, merenung, berimajinasi, dan mengingat-ngingat? bukankah semua itu berhubungan dengan pikiran. dan semua pelakunya tampak bengong.
yang jelas, melamun menduduki strata paling rendah bagi pelakunya. seorang pelamun sejati mungkin akan lebih dekat pada ke-gila-an. suka tersenyum sendiri, kalo bicara gak nyambung, dan lain-lain. ( penulis tidak masuk dalam kategori ini
)tapi seorang pemikir, yang biasanya berambut minimalis ( rambutnya tinggal dikit ), akan terkesan cerdas. ya walapun gak semuanya gitu, tapi se-enggaknya memiliki kesan seperti itulah.
kesimpulan : pemikir masih lebih bagus dari pelamun!
beda lagi dengan pemimpi, kegiatan satu ini membuat pelakunya sering tampak basah
. soalnya sering mimpi basah ( bukan mimpi kehujanan lho ). kalo udah gitu, yang dibicarakan selalu berpotensi kebasahan. dan obyek analisanya pun tak jauh dari itu.satu lagi, seorang pemimpi akan sangat memajukan perusahaan shampoo. hehehe..
namun tidak menutup kemungkinan, seorang pemimpi akan tampak beralih profesi menjadi pemikir. soalnya, kalo pemimpi salah pakai shampoo, bisa menyebabkan kerontokan pada rambutnya.
gak jelas deh dari tadi.. udah ah!!
