16 Feb 2010

Tak Ada Apa - apa, Sama Aja..

udah lama banget aku gak nulis,ini semua gara2 aku menulis buletin itu. jadi seperti punya beban kalo tidak segera diselesaikan. nah masalahnya aku males banget mau nulis lanjutannya itu.karena lebih capek dari ngarang.

tapi nanti,kalo aku udah punya murid pasti terselesaikan. murid dari mana bu'? kebetulan ada orang yang katanya mau belajar ngetik,nah itu dia.aku harus bisa memanfaatkan momentum seperti ini.aku suruh aja dia ngetik lanjutan buletin itu.beres.

trus judul diatas maksudnya apa?

hehe.. itu gak ada maksudnya.kebetulan barusan aku login di FB.trus aku pikir,kalo aku nulis seseuatu disana,ada yang komentar gak yah? ternyata ada juga.trus kebetulan juga ada teman FB yang hari ini lagi ultah,aku kirim ucapan selamat juga.

siapa yang ultah? anak mana? masih skul atau udah kerja? jawab : aku gak tahu. aku dapat teman itu dari mana,aku juga gak tahu. kapan juga dia jadi temanku,aku juga gak tahu. yang aku tahu dia berjenis kelamin perempuan. trus, cantik gak? jawab : iyalah.namanya juga cewek.


cerita dikit yah.semalam,iya semalam.aku di sms temanku,dalam tulisannya dia minta aku menelponnya waktu itu juga. katanya dia butuh teman.aku balas, dan aku jelaskan bahwa aku sedang tak ada pulsa. ( aku pikir, kalo dia yang butuh, kenapa aku yang telp? ). tapi ternyata dia sms lagi dengan lebih memohon,dan sangat merengek.

ya sebagai teman yang baik ( baca : sok baik ), aku gak tega juga.akhirnya aku telpon dia. aku bilang aja kalo baru aja isi pulsa khusus buat dia. padahal sebenarnya aku punya pulsa. kalimat pertama yang kudengar darinya, yaitu ucapan salam.

ucapan salamnya terdengar sangat serak.kemudian dilanjutkan dengan menangis . tapi kayaknya memang dia sudah menangis sejak dari tadinya. dia bilang butuh teman, butuh seseorang buat hibur dia.

kemudian, aku bicara dengan sangat sok bijak, berusaha tahu apa masalahnya. " tak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan." ucapku dengan Pe-De nya. sekaligus mau jadi pahlawan kemalaman ( soalnya setting waktuya malam hari ).

tanpa terasa pembicaraan kita mengalir ( waduh ),dan aku tahu apa masalah yang dihadapinya. begitu berat memang, sampai aku pun larut dalam kesedihannya. ( aku larut beneran, apa hanya pura-pura larut? )

aku mengerti kenapa dia sampai menangis. bagi siapapun pasti masalah seperti itu berat. bukan masalah asmara, tapi soal keluarganya. coba masalah asmara, pasti aku udah jadi pahlawan beneran. ( maunya )

oya, dia cewek apa cowok bos? ya cewek lah, gimana sich?!

trus, apa dia udah menikah koq bilang masalah keluarga? jawab : belum. memangnya orang yang belum nikah gak punya keluarga?.dia masih perawan bu'. perawan dalam tanda kutip, apa perawan beneran aku gak tahu. yang jelas dia belum married.

kembali lagi ke cerita telponnya. setelah lama kami bicara, ternyata aku berhasil juga. ya, aku bisa membuat dia tertawa. terpingkal - pingkal malah.beneran! seolah dia lupa kalo tadi nangis.

aku tidak melucu lho, aku hanya ngasih dia nasehat. hanya aku kemas dalam humor. halah.. tambah sok yes aja! dia sih tertawa, tapi aku tersenyum. tersenyum kecut.

kenapa? pulsaku bos, mau habis. padahal tadinya pulsaku banyak, setidaknya banyak dalam ukuranku. biasalah, jarang awak ini punya pulsa.

pelit yah? bukan juga sih, lagi gak punya uang aja. tapi gak papa koq, demi dia. demi sahabatku yang cantik itu, aku rela. walaupun dia udah punya seseorang, dia ternyata butuh aku.

aku rela, walaupun hanya sebagai 'ban serep'. sekalipun ban serep bekas. ( malangnya nasibku )